Assalamu'alaikum
Semalam saat menjaga warnet, tiba-tiba saya mendengar suara Sinichi dan Ibunya tertawa dari dalam kamar. Sempat heran juga sih nggak ada angin nggak ada hujan kok ujug-ujug dengar tertawaan ngakak.
Lalu terdengar lagi suara Sinichi teriak-teriak trus tertawa.. Ooo ternyata mereka berdua lagi maenan bareng. Senang juga sih lihat anak dan ibu bisa kompak seperti itu. Ketika ibuk'e Sinichi keluar kamar karena ada urusan, saya mendengar Sinichi seperti menghapal sesuatu..
"delapan kali delapan.. enam empat"...
"tujuh kali dua.. empat belas"...
"tujuh kali tiga.. dua dua eh salah dua satu"...
"Hore !! aku hapal.."
Hah!? sejak kapan Sinichi belajar perkalian? Karena penasaran, akhirnya saya masuk ke kamar. Oalah ternyata mereka tadi maen tebak-tebakan bahasa Inggris dan hasil perkalian. Mereka bermain menggunakan suatu alat dan beberapa kartu yang terdapat tulisan dan gambar di dalamnya. Karena saya tidak tau nama alat ini jadinya saya sebut saja PERMAINAN KARTU PLAY & LEARN. Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat pada foto di bawah ini.
"delapan kali delapan.. enam empat"...
"tujuh kali dua.. empat belas"...
"tujuh kali tiga.. dua dua eh salah dua satu"...
"Hore !! aku hapal.."
Hah!? sejak kapan Sinichi belajar perkalian? Karena penasaran, akhirnya saya masuk ke kamar. Oalah ternyata mereka tadi maen tebak-tebakan bahasa Inggris dan hasil perkalian. Mereka bermain menggunakan suatu alat dan beberapa kartu yang terdapat tulisan dan gambar di dalamnya. Karena saya tidak tau nama alat ini jadinya saya sebut saja PERMAINAN KARTU PLAY & LEARN. Untuk lebih jelasnya bisa anda lihat pada foto di bawah ini.
Begitu Sinichi melihat saya masuk kamar, dia langsung menantang saya
maen tebakan hasil perkalian dan bahasa Inggris. Awalnya saya hendak
menolak tapi karena takut membuat dia kecewa ya akhirnya saya ladenin
juga. Dan bisa ditebak siapa yang menang hehehehe.. maaf, saya tidak
suka gampang mengalah agar Sinichi tidak menjadi sombong dan gampang
merasa puas. Dan benar juga, Sinichi ingin menantang ulang saya besok
setelah dia berhasil menghapal perkaliannya.
Sebenarnya sempat bimbang juga, masa anak sekecil itu sudah harus
menghapal perkalian. Tapi setelah berbicara dengan ibunya, kami berdua
sepakat untuk "mengijinkan" Sinichi melakukannya. Toh yang meminta
adalah Sinichi sendiri, bukan kita yang memaksanya. Saya dan ibunya
tinggal membantu memberi semangat, dorongan, dan bimbingan saja. Kalau nanti dia ingin "berhenti" ya kita tidak akan memarahinya karena memang belum waktunya dia belajar perkalian.
Permainan ini dibelikan kakeknya di sebuah bis saat beliau dalam
perjalanan pulang dari Jombang. Harganya pun cukup murah.. hanya Rp.
5000 saja. Cara bermainnya juga sangat mudah. Tinggal masukkan kartu
yang diinginkan ke dalam slot, maka akan terlihat object yang akan
dijadikan soal sedangkan jawabannya tertutup sebuah tombol. Jika ingin
melihat jawabannya, tinggal menggeser tombol itu keatas.
Media
belajar memang tidak melulu harus yang berharga mahal. Yang penting
bisa mengolah kekreatifan, daya imajinasi, dan tentu saja juga sebagai
sarana bermain anak. Peran orang tua juga sangat berpengaruh dalam
proses tersebut.
Oiya, meskipun sebenarnya alat ini untuk anak-anak, tapi jika ada om-om dan tante-tante yang mau mencoba juga nggak apa-apa kok
#sruput kopi
Wassalamu'alaikum