Saturday, November 24, 2012

Tips Memilih Pasangan Hidup

Jika kita ditanya orang lain, ingin kriteria seperti apa untuk pasangan hidup kita kelak? pasti beragam donk jawabnya.. ada yang ingin suami cakep ato istri yang cantik, ada yang ingin punya suami kaya raya ato setidaknya mertua yang kaya raya, atau pasangan hidup yang sholeh dan sholikhah... banyak banget dah pilihannya...

lha itu kalo kita bisa milih, bagaimana jika kita tidak bisa milih sendiri alias dijodohkan.. mungkin ada yang pasrah kayak cerita Siti Nurbaya, ada yang biasa aja, ada yang berontak pake acara minggat dari rumah, bahkan yang paling parah nih sampai niat bunuh diri minum es 3 rombong (haadeeww.. betapa tersiksanya..)
Nah saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya dalam mencari pasangan hidup saya. tapi sebelumnya ijinkan saya untuk menunjukkan hasil perjuangan yang saya lakukan hingga titik keringat penghabisan tersebut....  Inilah dia:

tips memilih pasangan hidup, kriteria pasangan hidup, kriteria ideal pasangan hidup, memilih calon istri, memilih calon suami, sharing, istriku - sinichinet



Pada dasarnya saya memilih pasangan hidup itu berdasarkan tiga kriteria dasar yaitu :

1. Cocok Jadi Anak Bagi Orang Tua Saya.
2. Cocok Jadi Ibu Bagi Anak-anak Kami Kelak.
3. Cocok Jadi Istri Saya.

    Sekarang mari kita akan bahas satu persatu ya

      # Cocok Jadi Anak Bagi Orang Tua Kita

      Terus terang, orang tua adalah yang paling utama bagi saya. Makanya saya menempatkan kriteria ini di nomer pertama. Kita semua pasti ingin donk pasangan hidup kita bisa akur dengan orang tua kita.

      Saya senang banget lihat istri saya bisa bercanda dengan kedua orang tua saya, juga senang banget bisa lihat istri dan ibu saya pergi belanja bareng. Anda pasti ingin juga seperti itu kan??

      Memang terkadang orang tua terkesan 'cerewet' dalam menilai calon pasangan kita. Yang harus inilah.. yang harus itulah.. Tapi jangan berburuk sangka dulu. Berpikir positiflah dahulu bahwa itu adalah bentuk kekhawatiran orang tua kita terhadap kehidupan kita kelak. Mulailah pelajari apa aja keinginan orang tua sebenarnya dan komunikasi yang baik adalah caranya.

      Saya rasa orang tua sendiri juga sudah bisa menyadari bahwa tidak semua kriteria yang ditetapkannya itu bisa kita penuhi jadi anda jangan langsung menjawab dengan nada protes jika ada kriteria dari orang tua yang tidak anda sukai. Santai aja teman...

      Ibaratnya anda tidak akan bisa langsung menghentikan laju jalan orang yang berbadan jauh lebih tinggi dan besar dengan cara menghadangnya langsung tanpa melukai diri sendiri. Iringi dia jalan, ajak bicara dan rangkul dia sambil perlahan-lahan belokan atau hentikan jalannya.


      # Cocok Jadi Ayah/Ibu Bagi Anak-anak Kita Kelak

      Ini adalah kriteria kedua yang saya tetapkan. Kita tentu saja tidak mau anak-anak kita terlantar gara-gara suami/istri kita tidak perhatian dengan anak kita. Orang tua harus perhatian kepada anak entah itu masalah pendidikan, kesehatan, keperluannya, dan lain-lain. Karena itu adalah salah satu cara membentuk pribadi anak kita.

      # Cocok Jadi Suami/Istri Kita

      Ini adalah kriteria saya yang terakhir. Saya menempatkannya di posisi terakhir bukan berarti saya harus mengalah dan menomor kesekiankan keinginan pribadi saya. Saya juga mau punya istri yang cantik, seksi, pinter masak, atau apalah kriteria-kriteria menarik lainnya. saya menempatkan di posisi terakhir itu karena kriteria ini lebih mudah dicari daripada 2 kriteria diatas.

      Banyak kok di dunia ini cowok yang ganteng dan gagah, atau cewek yang centik dan seksi... tinggal pilih aja (masalahnya cuma satu, mereka mau nggak dengan kita.. uups..)

      Itulah penjelasan ketiga kriteria yang saya terapkan dalam memilih pasangan hidup saya. Jujur sejujurnya, dalam masa pencarian saya, terutama untuk kriteria pertama dan kedua, saya bahkan harus 'memendam agak dalam' perasaan 'CINTA' di hati saya karena harus bolak-balik putus-ganti-putus-ganti dengan beberapa orang gadis. Bukan berarti mereka banyak 'kekurangan' sehingga tidak saya pilih, ada beberapa kasus yang justru 'kekurangan' tersebut berasal dari saya (Tapi mohon maaf tidak bisa saya sebutkan disini ^_^ ).

      Waktu itu saya cuma yakin bahwa cinta itu bisa datang belakangan dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, dan ternyata memang seperti itu... dan apakah anda tau, ternyata istri saya pun berprinsip demikian. saya baru tahu setelah 1 tahun kita menikah. Kini usia pernikahan kami udah 5 tahun dan tidak pernah terjadi masalah apa-apa yang sekiranya heboh gitu..... :D

      Baca juga :

      Berbicara tentang memulai hubungan dengan tanpa rasa cinta, saya ingin menyarankan kepada teman-teman yang dijodohkan oleh orang tuanya untuk tidak langsung bilang 'TIDAK' terlebih dahulu. Alangkah baiknya anda kenal dulu 'jodoh' yang diberikan oleh orang tua anda.

      Memang sih ini bukan jamannya Siti Nurbaya, tapi apakah anda yakin bahwa 'jodoh' pilihan anda sendiri itu lebih baik dari 'jodoh' yang dikenalkan oleh orang tua anda?? Mungkin anda bisa belajar dari orang-orang sekitar anda. Teman saya sendiri dijodohkan dan usia perkawinannya sekarang 7 tahun, juga tidak ada masalah yang berarti.

      Saya tidak menyarankan bahwa memulai hubungan harus tanpa rasa cinta karena bagaimanapun rasa cinta itu adalah sebuah anugerah yang indah yang diberikan oleh Allah SWT. Memulai hubungan dengan rasa cinta itu sangatlah baik, tapi jika tidak memungkinkan seperti itu bukan berarti dunia mau runtuh kan?

      Bekerja sebagai Technical Support IT di sebuah Perusahaan Offset Printing and Packaging, sekaligus menyukai hobi blogging. Semoga artikel "Tips Memilih Pasangan Hidup" yang SINICHINET sajikan bisa bermanfaat bagi anda semua. 1 SHARE dari anda sangat berarti bagi kami.