Diantara negara Maroko dan Spanyol terdapat sebuah selat yang memisahkan dua benua Afrika dan Eropa yaitu Selat Gibraltar. Di Selat Gibraltar terdapat fenomena alam aneh berupa dua lautan yang tidak bercampur sehingga mengundang keheranan sekaligus decak kagum dunia
Di selat itu terdapat pertemuan dari dua jenis laut yang berbeda yang terlihat jelas dari warna air lautnya. Bahkan seperti ada garis batas yang memisahkan keduanya, dan uniknya air dari kedua sisi lautan itu tidak bercampur antara satu dengan lainnya. Banyak para ilmuwan tertarik untuk meneliti fenomena yang tak lazim itu, hingga ditemukan fakta bahwa penyebab tak bercampurnya air laut dikarenakan adanya perbedaan air laut. Tegangan permukaan mencegah air dari kedua lautan untuk bercampur satu sama lainnya, seolah-olah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.
Namun jauh sebelum para peneliti mengamati fenomena aneh di Selat Gabraltar tersebut, Al-Quran telah lebih dulu menyebutkan sejak 15 abad lalu. Ada beberapa surat dalam Al-Quran yang mengisahkan tentang fenomena ini seperti Surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang berbunyi :
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang kemudian keduanya bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." (Q.S. Ar-Rahman: 19-20)
Adapun ayat lain yang menyebutkan fenomena serupa, yakni Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi:
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S. Al-Furqaan: 53)
Arus Selat Gibraltar memang sangat deras dibagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kepadatan air (density). Air laut di Laut Tengah (Mediterania) meiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari daerah kerapatan tinggi menuju ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat menuju Samudera Atlantik. Namun air laut dari Laut Tengah tidak tercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua air laut ini, bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini terlihat jelas.
Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku kedua air laut ini. Ternyata air laut daari Laut Tengah menyusup ke bawah air laut dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter daari permukaan Samudera Atlantik.
Allahu Akbar ! Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Sumber : Majalah Nurul Hayat
Adapun ayat lain yang menyebutkan fenomena serupa, yakni Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi:
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Q.S. Al-Furqaan: 53)
Arus Selat Gibraltar memang sangat deras dibagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kepadatan air (density). Air laut di Laut Tengah (Mediterania) meiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari daerah kerapatan tinggi menuju ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat menuju Samudera Atlantik. Namun air laut dari Laut Tengah tidak tercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua air laut ini, bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini terlihat jelas.
Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku kedua air laut ini. Ternyata air laut daari Laut Tengah menyusup ke bawah air laut dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter daari permukaan Samudera Atlantik.
Allahu Akbar ! Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Sumber : Majalah Nurul Hayat