Dear bojoku tercinta,
Maafkan aku tidak bisa menjadi suami yang romantis dan pengertian.
Aku tidak pernah membawakan seikat bunga,
tidak pernah menyanyikan lagu romantis,
tidak pernah mengirim puisi indah.
Aku juga sering lupa ulang tahunmu,
sering lupa ulang tahun perkawinan kita.
Aku tidak bisa berjanji bahwa aku akan selalu setia.
aku hanya berani berjanji bahwa aku akan selalu berusaha untuk setia.
Tidak banyak waktuku yang kuberikan kepadamu, karena aku berangkat kerja pagi pulang malam.
Dear istriku tersayang,
Hanyalah hal-hal sederhana yang bisa aku lakukan untukmu.
Jika kamu capek, aku akan memijitmu.
Jika kamu capek, aku akan memasak untuk keluarga kita walau masakan sekedarnya.
Jika kamu capek, aku yang akan mencuci baju-baju kotor.
Jika kamu sakit, aku akan merawatmu dan menjaga anak-anak kita.
Jika kamu marah, aku akan diam mendengar omelan dan keluh kesahmu.
Jika kamu bosan, aku akan menghiburmu dengan candaanku yang mungkin garing.
Dear istriku tercantik,
Mungkin hanya itu yang bisa aku lakukan dan berikan untukmu.
Dari suamimu,
yang gak ganteng, tapi juga gak jelek.
#ikatansuamitakutistri #sayangiistrikita #sayangistri #istribidadaridunia #rumah tangga
Catatan Penulis :
Surat diatas terinspirasi dari curhatan seorang teman yang "diprotes" istrinya. Ya walaupun penulis sendiri hampir pernah mengalaminya.
Masalahnya sepele saja, sang istri melihat postingan/status di IG temannya yang menunjukkan betapa romantis sang suami (teman istri) memberikan seikat bunga di hari ultah perkawinannya.
Kalau saran penulis pribadi sih jangan mudah mempercayai apa yang ditulis di sosmed. Belum tentu "kebahagian keluarga" yang ditunjukkan di sosmed itu berbanding lurus dengan kenyataannya. Malahan tidak jarang juga yang berbanding terbalik.
Udah gitu aja. . .
#sruput kopi