Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri tetapi selalu bergantung pada
  organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan
  membentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik
  dengan komponen abiotik dan antarsesama komponen biotik.
  I. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik.
  Apabila kamu menanam bunga di pot, maka agar tanamanmu tumbuh dengan baik kamu
  harus rajin menyiramnya karena tanaman membutuhkan air. Apakah semua makhluk
  hidup membutuhkan air? Coba, ingat kembali ciri-ciri makhluk hidup yang telah
  kamu pelajari. Air adalah komponen abiotik sehingga jelas bahwa makhluk hidup
  membutuhkan komponen abiotik untuk kelangsungan hidupnya.
  Komponen biotik juga mempengaruhi komponen abiotik. Tumbuhan yang besar dengan
  akar- akar yang kuat dan daun yang rimbun dapat membantu mencegah terjadinya
  erosi. Cacing tanah membuat rongga-rongga di dalam tanah dan memakan humus
  sehingga kotoran cacing masih mengandung humus yang menyuburkan.tanah.
  II. Interaksi Antar Komponen Biotik.
  Produsen, konsumen, maupun pengurai saling ketergantungan. Setiap makhluk
  hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung kehidupan, baik
  secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan saling ketergantungan
  tersebut, terjadi melalui peristiwa sebagai berikut.
1. Rantai Makanan.
  Rantai makanan adalah rangkaian peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup
  untuk kelangsungan hidupnya. Proses makan-memakan tersebut berdasar urutan
  tertentu dan berlangsung terus-menerus. Dalam suatu ekosistem makhluk hidup
  memiliki perannya masing- masing, mulai dari yang berperan sebagai produsen,
  konsumen, dan beberapa sebagai dekomposer (pengurai).
  Rantai makanan tersusun atas beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini
  disebut tingkat trofik. Susunan-susunannya dimulai dari produsen hingga
  dekomposer. Produsen sebagai organisme yang mampu membuat makanan sendiri
  berada di tingkat trofik pertama. Kemudian, konsumen yang memakan produsen
  berada pada tingkat trofik kedua. Pada tingkat ketiga, diduduki oleh konsumen
  yang memakan konsumen pertama, begitu juga pada tingkat trofik keempat dan
  seterusnya.
  Berdasarkan jenis organisme yang menduduki tingkat pertama trofik, rantai
  makanan di bagi dua, yaitu: rantai makanan perumput dan rantai makanan
  detritus.
a. Rantai Makanan Perumput.
  Rantai makanan perumput dimulai dari tumbuhan sebagai produsen pada tingkat
  trofik pertamanya.
  Contohnya rumput -> belalang -> burung -> ular.
b. Rantai Makanan Detritus.
  Rantai makanan detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari
  detritivor.
  Contohnya serpihan daun (sampah) -> cacing tanah -> ayam ->
  manusia.
2. Jaring-Jaring Makanan.
  Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan dari beberapa rantai makanan yang
  saling berhubungan. Raptai makanan hanya sebagian kecil dari sebuah
  jaring-jaring makanan. Secara alami, makhluk hidup memakan lebih dari satu
  variasi makanan.
3. Piramida Makanan.
  Piramida makanan adalah jumlah massa.zat dan energi dari produsen sampai
  dengan konsumen tertinggi yang digambarkan dalam bentuk piramida. Berdasarkan
  gambaran tersebut, jumlah produsen terbanyak, konsumen I terbanyak kedua,
  konsumen II terbanyak ketiga, dan seterusnya hingga mencapai konsumen III yang
  jumlahnya paling sedikit.
4. Simbiosis.
Simbiosis adalah hubungan erat yang saling memengaruhi antara dua organisme atau
lebih berbeda spesies. Simbiosis dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu simbiosis
mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
a. Simbiosis Mutualisme .
  Simbiosis mutualisme menyatakan hubungan timbal balik yang saling
  menguntungkan. Contohnya simbiosis antara bakteri Rhizobium dengan akar
  tanaman Leguminoceae. Bakteri membantu menambat (fiksasi) nitrogen dari
  udara untuk kepentingan tumbuhan, tetapi bakteri juga memperoleh senyawa
  organik sebagai sumber makanan dari tanaman Leguminoceae. Contoh
  lainnya dari simbiosis mutualisme adalah simbiosis antara Kupu-kupu dan
  bunga
 
b. Simbiosis Parasitisme.
  Simbiosis parasistisme menyatakan hubungan timbal balik yang menguntungkan
  salah satu pihak saja, sedangkan pihak yang lain dirugikan. Contohnya benalu
  dengan pohon inang, cacing pita dengan inangnya, cacing hati dengan inangnya,
  atau nyamuk yang menggigit manusia. Benalu mendapatkan makanan dari tanaman
  inangnya, sedangkan tanaman, inang dirugikan karena bahan makanannya diambil
  oleh benalu.
 
c. Simbiosis Komensalisme.
  Simbiosis komensalisme menyatakan hubungan timbal balik yang menguntungkan
  salah satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
  Contohnya ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora mendapatkan keuntungan
  karena terlindung dari mangsanya, sedangkan ikan hiu tidak untung ataupun
  rugi.